Jumat, 03 Juli 2009

Sejarah Singkat

Sejarah Singkat Bandar Udara

  1. Bandar Udara Radin Inten II Lampung sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti adalah peninggalan Pemerintahan Jepang yang dibangun pada tahun 1943.
  2. Pada Tahun 1946 diserahkan kepada Pemerintahan Republik Indonesia Cq. Detasemen Angkatan Udara / AURI. Dari tahun 1946 s.d 1955 Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh Detasemen Angkatan Udara / AURI dan pada saat itu belum ada penerbangan komersial/ reguler.
  3. Pada tahun 1955, pengelolaan Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh Djawatan Penerbangan Sipil (DPS) karena pada tahun tersebut Detasemen Angkatan Udara / AURI di Menggala Kabupaten Lampung Utara.
  4. Pada tahun 1956 Garuda Indonesian Airways merintis membuka jalur penerbangan yang pertama kali dengan rute Jakarta – Tanjung Karang PP, dengan menggunakan pesawat jenis Barron dan pada tahun itu juga penerbangan komersil dimulai dengan frekuensi penerbangan tiga kal/minggu (jenis pesawat Barron diganti Dakota) dengan panjang landasan pacu ± 900 M.
  5. Pada tahun 1963 secara resmi Bandar Udara Branti dari AURI diserahterimakan kepada Residen Lampung dan pada tahun 1964 diserahkan pengelolaannya kepada Djawatan Penerbangan Sipil (DPS).
  6. Pada tahun 1975 (Pelita II Tahun I) dimulai pembangunan landasan baru yang terletak disamping/sejajar dengan landasan lama. Pembangunan landasan baru dengan maksud untuk dapat didarati pesawat jenis F - 28 dan sejenisnya. Secara bertahap landasan dibangun dan pada saat itu panjangnya mencapai ± 1.850 M.
  7. Pada tahun 1976 pembangunan landasan beserta Apron yang baru telah selesai dan diresmikan penggunaannya pada bulan Juni 1976 oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Bapak Marsma Kardono dengan menggunakan pesawat F - 28 MK 3.000.
  8. Pada tanggal 01 September 1985 istilah Pelabuhan Udara Branti dirubah menjadi Bandar Udara Branti dengan singkatan Bandara Branti, sesuai dengan Telex Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan No. 378/TLX/DEPHUB/VIII/85 Tanggal 22 Agustus 1985.
  9. Sejak tanggal 11 Agustus 1989 PT. GIA tidak melayani jalur penerbangan Jakarta – Tanjung Karang PP dialihkan kepada PT. MNA diterbangi 7 Flight/hari dengan pesawat CN – 235, disamping itu juga ada insidentil Flight / Penerbangan Carter. Selain untuk Jakarta – Bandar Lampung PP, dilayani juga rute Palembang – Bandar Lampung PP.
  10. Terminal baru yang selesai dibangun tahun 1995 diresmikan dalam pengoperasian oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 22 Mei 1995.
  11. Bandara Branti dirubah menjadi Bandar Udara Radin Inten II berdasarkan SK. Menteri Perhubungan No. KM. 10 Tahun 1997, tanggal 10 April 1997 dieresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 21 April 2006.
  12. Terhitung mulai tanggal 29 April 2004 PT. MNA yang tadinya mengoperasikan pesawat jenis Fokker 28 (F-28) diganti dengan pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737 Series 200 (MZ – 202 / Flight II)
  13. Pada Tahun Anggaran 2004 landasan pacu diperpanjang dari 1.850 M’ x 30 M’ menjadi 2.000 M’ x 30 M’.
  14. Maskapai penerbangan Sriwijaya Airlines mulai membuka jalur penerbangan pada tanggal 03 Mei 2005 dan Adam Air pada tanggal 05 September 2005 dengan jenis pesawat yang sama yaitu Boeing 737 Series 200, sedangkan Riau Airlines pada tanggal 06 Nopember 2006 dengan jenis pesawat Fokker – 50.
  15. Pada Tahun Anggaran 2007 landasan pacu diperpanjang dari 2.000 M’ x 30 M’ menjadi 2.250 M’ x 30 M’.
  16. Pada Tahun 2008 Maskapai penerbangan Adam Air (01 Maret 2008) dan Riau Air (02 Juni 2008) tidak melayani lagi jalur penerbangan ke Bandar Udara Radin Inten II.
  17. Maskapai penerbangan Batavia Air mulai membuka jalur penerbangan ke Bandar Udara Radin Inten II pada tanggal 08 Agustus 2008.